Gerai Starbucks, Amsterdam (foto: yossawat)
Seperti dikutip dari Yosswat, Kamis (10/5/2012), kurang lebih 35 seniman dan pengrajin kayu diturunkan untuk mewujudkan konsep tersebut. Desain interiornya tetap mempertahankan keaslian arsitektur bangunan termasuk beton ekspos dan lantai marmer yang telah ada sejak tahun 1920-an.
Terdiri dari furnitur yang dibuat dari kayu oak, ubin jenis Delf antik, dan wall covering yang terbuat dari daur ulang ban sepeda tua. Selain itu, perabot seperti bangku, meja dan dan langit-langitnya terbuat dari 1.876 buah kayu oak asli Belanda, yang dipotong-potong dan ditata bergelombang. Perabotan lainnya seperti berbagai jenis kursi dan bangku juga merupakan hasil produksi dari toko-toko lokal.
Secara menyeluruh, tampilan gerai Starbucks ini lebih mirip sebuah gedung pertunjukan. Dengan vocal poin pada counter barista yang bisa dilihat dari seluruh penjuru ruangan. Selain itu juga terdapat panggung kecil yang dibuat pertunjukan seni dan budaya setempat, serta menjadi ajang unjuk bakat dan kemampuan musik dari band-band lokal.
Sumber : www.property.okezone.com/desain-laboratorium-kopi-ala-gerai-starbucks
Secara menyeluruh, tampilan gerai Starbucks ini lebih mirip sebuah gedung pertunjukan. Dengan vocal poin pada counter barista yang bisa dilihat dari seluruh penjuru ruangan. Selain itu juga terdapat panggung kecil yang dibuat pertunjukan seni dan budaya setempat, serta menjadi ajang unjuk bakat dan kemampuan musik dari band-band lokal.
Sumber : www.property.okezone.com/desain-laboratorium-kopi-ala-gerai-starbucks